Jumat, 19 Desember 2008

Jawaban TO1- 4 PKn Nur Insani P

LEMBAR JAWABAN
TUGAS TUTORIAL ONLINE I
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Nur Insani P
NIM : 282007195
Kelas : P07S2B
Kabupaten : Grobogan


SOAL :
1.Amati Tri Pusat Pendidikan yang mencakup pendidikan informal, formal dan
nonformal, di lingkungan tempat tinggal Anda !
Beri contoh nama lembaga dan siapa saja yang menjadi pembelajarnya !
2.Bandingkan pendapat ketiga tokoh tersebut pada proses terjadinya interaksi antar
informasi yang masuk dengan kondisi intern siswa yang belajar. Misalnya,
Ausubel berpendapat bahwa yang penting materi yang dipelajari siswa harus bermakna.
Bagaimana pendapat tokoh yang lain ?,
3.Coba Anda jelaskan satu penerapan teori Ausubel tersebut pada materi PKn SD !
4.Buatlah masing-masing satu contoh skenario pembelajaran PKn SD dengan model pembelajaran deduktif dan indukatif !

JAWABAN :
1.Tri Pusat Pendidikan merupakan tempat anak untuk mendapatkan suatu pengajaran yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, dan baik yang bersifat formal maupun non formal.
Tri Pusat Pendidikan terdiri atas :
a.Pendidikan Informal
adalah pendidikan yang diberikan kepada anak dalam lingkup keluarga. Pembelajarnya adalah anggota keluarga terutama orang tua
b.Pendidikan Formal
Merupakan pendidikan yang secara umum diberikan di sekolah, yaitu dari jenjang TK, SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pembelajarnya adalah guru dan Dosen.
c.Pendidikan Non Formal
Merupakan pendidikan yang diberikan dalam lingkup kemasyarakatan. Pembelajarnya adalah orang-orang yang mempunyai keahlian khusus.
Contohnya : Karang Taruna.
2.Pendapat ketiga tokoh tersebut pada proses terjadinya interaksi antar
informasi yang masuk dengan kondisi intern siswa yang belajar. Dan pendapat belajar menurut tokoh-tokoh lainnya.
a. Teori belajar menurut Ausubel
Ausubel berpendapat bahwa yang penting materi yang dipelajari siswa harus
bermakna.Karena dengan informasi atau pengalaman baru yang bermakna
bagi siswa ,maka siswa dapat memahaminya dengan mudah dan sedikit
kemungkinan mengalami kesulitan dalam menyusun suatu kesimpulan
yang merupakan hasil interaksi antara pengetahuan baru dengan pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya.

b. Teori belajar menurut Piaget
Piaget berpendapat bahwa proses berfikir manusia merupakan suatu perkembangan
bertahap dari berfikir intelektuaal kongkrit ke abstrak, berurutan melalui empat
1)Tahap yaitu tahap sensori motor pada usia 0-2 tahun ,2) tahap praoperasional
pada usia 2-7 tahun,3) tahap periode operasi kongkrit pada usia 7-12 tahun, 4) tahap operasi formal pada usia 12 tahun ke atas.

c. Teori belajar menurut Bruner
Berpendapat bahwa kegiatan belajar akan berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Mata pelajaran apapun
dapat diajarkan secara efektif dengan kejujuran intelektual kepada anak, bahkan
dalam tahap perkembangan manapun.

Pendapat para tokoh mengenai belajar :
a.Thorndike
Teori belajar menurut Thorndike, menyatakan bahwa seseorang akan melakukan pekerjaan jika hasil pekerjaan itu akan memberikan rasa menyenangkan atau memuaskan. Sebaliknya, jika hasil tersebut tidak membawa dampak menyenangkan, maka seseorang tidak melaksakan pekerjaan tersebut.
b.Skinner
Teori belajar menurut Skinner, menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Dengan adanya perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon serta adanya penguatan positif dan penguatan negatif.
c.Robert M. Gagne
Teori belajar menurut Robert M. Gagne , menyatakan bahwa terjadinya belajar seseorang karena dipengaruhi faktor dari luar dan faktor dari dalam diri orang tersebut dimana keduanya saling berinteraksi. Faktor dari luar (eksternal) yaitu stimulus dan lingkungan dalam acara belajar, dan faktor dari dalam (internal) yaitu faktor yang menggambarkan keadaan dan proses kognitif siswa. Dan menurut Gagne hasil belajar merupakan hasil interaksi stimulus dari luar dengan pengetahuan internal siswa.

3.Penerapan teori Ausubel terhadap materi PKn SD.
Teori Ausubel mengatakan, bahwa pembelajaran harus mempunyai materi ajar yang bermakna. Sehingga penerapan teori Ausubel terhadap materi PKn SD yang dimaksudkan, yaitu :
Pada pembelajaran PKn SD yang menyiapkan materi ajar yang lebih bermakna. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kunci keberhasilan belajar anak terletak pada kebermaknaan materi ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa. Jika informasi atau pengalaman baru bermakna bagi anak, maka anak akan dapat memahaminya dengan mudah dan sedikit kemungkinan mengalami kesulitan dalam menyusun suatu kesimpulan yang merupakan hasil interaksi antara pengetahun baru dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Jadi kebermaknaan suatu materi anak didik, bukan dari proses mendapatkan pengetahuan tersebut.
Ada banyak metode pembelajaran dalam menyampaikan meteri ajar, bahkan dengan metode ceramahpun, asalkan informasinya bermakna bagi peserta didik, apalagi penyajiannya sistimatis, akan memperoleh hasil belajar yang baik pula. Sehingga anak dalam mempelajari materi PKn SD akan dapat lebih bermakna.

4.Skenario pembelajaran PKn SD,
a.Model Pembelajaran dengan Pendekatan Induktif
Pembelajaran dengan pendekatan induktif merupakan pembelajaran yang diawali dengan cara memberikan contoh-contoh dan diakhiri dengan suatu kesimpulan.
Contoh skenarionya :
Pembelajaran PKn SD kelas II dengan topik “ Kejujuran “.
Mengawali pembelajaran PKn dengan cara memberikan beberapa contoh, yaitu sebagai berikut :
Pak Heriz dan Bu Lita mempunyai seorang anak yang bernama Bagus. Keluarga mereka sangat bahagia dan sejahtera. Bagus adalah anak satu-satunya yang kini telah duduk di bangku kelas 4 SD.
Ketika di sekolah, Pak Guru mengadakan ulangan harian. Bagus dan teman-temannya telah siap menghadapi ulangan pada hari itu. Ketika ulangan Bagus mengalami kesulitan, ada beberapa soal yang tidak ia temukan jawabannya. Padahal Bagus sudah belajar tadi malam, ia mencoba mengingat-ingat bahan ulangannya. Dan Baguspun juga tahu bahwa jawaban soal itu tidak ada di buku. Bagus berpikir untuk melihat buku catatannya, tetapi ia tidak melakukannya. Karena Bagus tahu bahwa yang paling penting ia bisa mengerti pelajarannya bukan asal ia mendapatkan nilai.
Pagi-pagi Bagus bangun dan pergi ke dapur untuk membuatkan kopi hangat untuk ayahnya. Ia mengambil kopi dan gula untuk dituangkan ke dalam gelas. Tetapi tiba-tiba praaaaang !, gelas itu terjatuh dan pecah. Lidia ketakutan dan pecahan gelas itu dimasukkan kedalam sebuah kantong dengan hati-hati. Kantong itu diletakkan didekat tempat sampah. Tak lama kemudian ibu pulang dari pasar. Bagus takut apabila dimarahi ibunya. Ibu bertanya mengapa Bagus diam saja ?, dengan suara pelan Bagus menceritakan gelas yang pecah tadi. Ibu tidak marah kepada Bagus , ibu senang dan bangga karena Bagus berkata jujur. Dan ibu menasehati agar lain kali hati-hati, jika tidak hati-hati Bagus bisa terluka.


Ketika ibu akan memasak tenyata minyak gorengnya habis, ibu lupa membeli di pasar tadi pagi. Akhirnya ibu menyuruh Bagus untuk membelikannya minyak goreng di toko sebelah. Setelah tiba di toko ia meminta minyak goreng kepada penjualnya sebanyak satu liter. Harga minyak goreng itu Rp. 9.000,00 dan Bagus memberikan uang Rp. 10.000,00 kepada penjual. Tentu saja Bagus akan mendapatkan uang kembalian Rp. 1.000,00. Setelah diberi uang kembalian Bagus segera pulang. Tetapi penjual itu memberi uang kembalian sebanyak Rp. 2.000,00 kepada Bagus sehingga ia bergegas dan mengembalikan uang ke toko lagi. Penjual merasa senang akan kejujuran Bagus. Bagus telah berbuat jujur.

Dari beberapa contoh di atas yang menceritakan tentang keluarga Pak Heriz, yang mempunyai seorang anak yang bernama Bagus. Dari contoh di atas tadi adalah kejadian- kejadian yang di alami oleh Bagus.
Sehingga anak disuruh menetapkan apakah Bagus termasuk sebagai anak yang jujur atau tidak jujur ?
Dan menarik kesimpulan mengenai kejujuran. Apa arti jujur dan apa manfaat dari jujur itu ?
b.Model Pembelajaran dengan Pendekatan Deduktif
Pembelajaran dengan pendekatan deduktif merupakan pembelajaran yang diawali dengan memberikan kesimpulan atau inti dari pembelajarannya dan dilanjutkan dengan memberikan contoh-contohnya.
Contoh skenarionya :
Pembelajaran PKn SD kelas II dengan topik “ Hidup Rukun “.
Mengawali pembelajaran PKn dengan memberikan kesimpulan atau inti dari pembelajaran, yaitu :
Memberitahukan kepada anak-anak , bahwa pada pertemuan hari ini kita akan belajar mengenai “ Hidup Rukun “.
Hidup rukun adalah hidup secara bersama-sama tanpa adanya pertengkaran. Sesama manusia kita harus hidup secara berdampingan dan saling menghormati.
Berikut ini adalah contoh-contoh yang mencerminkan hidup rukun :
Pak Agus dan Ibu Nana mempunyai dua orang anak, namanya Indah dan Indra. Keluarga mereka adalah keluarga yang sangat bahagia. Mereka tidak pernah bertengkar, apabila ada suatu masalah, mereka akan menyelesaikan dengan baik tanpa harus adanya pertengkaran. Keluarga mereka sering berkumpul bersama-sama sambil bercanda. Bahkan juga sering melakukan kebersihan rumah bersama ketika hari liburan.
Ketika di sekolah pun Indah dan Indra yang selalu bermain bersama teman-temanya. Meskipun dalam bermain sering terjadi kesalahan, masing-masing dari mereka menyadari dan memaafkannya. Sehingga mereka mempunyai banyak teman. Ketika istirahatpun, kami sering bermain bersama- sama.

Dari kesimpulan hidup rukun itulah, anak-anak dapat menjelaskan dan memberikan contoh mengenai hidup rukun. Mereka juga bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.




LEMBAR JAWABAN
TUGAS TUTORIAL ONLINE II
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN



Nama:Nur Insani P
NIM:282007195
Kelas:P07S2B
Kabupaten:Grobogan


Tugas:
Selanjutnya setelah memahami pengertian konsep nilai, moral dan norma, coba lakukan analisis materi PKn SD untuk kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. (Pilih satu kelas dan satu semester saja)
Cara Menganalisis Materi PKn SD Dalam Kurikulum 2006 Ditinjau Dari Konsep,Nilai, Moral, dan Norma Untuk membentuk warganegara yang baik.

Jawaban :
ANALISIS MATERI PKn SD DALAM KURIKULUM 2006
Ditinjau dari Konsep,Nilai,Moral,dan Norma untuk membentuk warga Negara yang baik.

Kelas II
1.Standar Kompetensi : Membiasakan hidup gotong-royong
Analisa Muatan Materi
Konsep : Menerapkan hidup saling tolong menolong.
a)Menerapkan nama konsep suka membantu sesama.
b)Misalnya, membantu teman yang terkena musibah banjir, kesulitan membayar uang sekolah, menggendong adik ketika ibu masak.
c)Ciri-cirinya yaitu suka membantu teman, suka menolong, dan suka bekerja sama.
d)Aturannya yaitu bersifat suka bekerja sama dengan teman atas dasar tanpa pamrih yang merupakan perilaku yang diharapkan.
Nilai : Hidup meringankan beban orang lain dan memupuk kebersamaan.
Moral atau moralitas : Untuk berlaku gotong royong secara moral, seseorang dituntut untuk melakukan sesuatu yang sifatnya untuk meringankan kepentingan bersama.
Norma : Untuk menumbuhkan sikap gotong royong diperlukan norma agama, susila, kesopanan maupun kebiasaan, baik di rumah maupun di sekolah.
Tujuan : Membentuk warga negara yang baik dengan membiasakan hidup gotong royong.

2.Standar Kompetensi : Cinta Lingkungan
Analisa Muatan Materi
Konsep : Menerapkan hidup mencintai lingkungan.
a)Merupakan nama konsep suka menciptakan lingkungan.
b)Misalnya, suka merawat tanaman, penghijauan, dan menjaga kebersihan.
c)Ciri-cirinya yaitu senang membuang sampah pada tempatnya, berkebun, dan merawat taman.
d)Aturannya yaitu bersifat suka bekerja demi keindahan.
Nilai : Hidup penuh keindahan dan estetika.
Moral dan moralitas : Untuk menciptakan keindahan dituntut untuk berlaku bersih dan rajin.
Norma : Untuk menumbuhkan perilaku indah, diperlukan norma kebiasaan dan agama, baik di rumah maupun di sekolahan.
Tujuan : Membentuk warga negara yang baik dengan membiasakan mencintai lingkungan hidupnya.

3.Standar Kompetensi : Menampilkan sikap demokratis
Analisis Muatan Materi
Konsep : Menerapkan pola hidup demokrasi.
a)Merupakan nama konsep suka kebebasan.
b)Misalnya, suka musyawarah, memberi peluang pada teman lain, menghargai pendapat orang lain.
c)Ciri-cirinya yaitu berkumpul bersama, berpendapat, voting.
d)Aturannya yaitu bersifat curah pendapat, aklamasi, dan suara terbanyak.
Nilai : Hidup memberi kebebasan bersuara dan tidak diktator.
Moral dan moralitas : Untuk menciptakan suasana demokrasi dituntut untuk berlaku untuk diskriminasi gender pada anak.
Norma : Untuk menumbuhkan demokrasi, diperlukan norma kebiasaan, dan kesopanan.
Tujuan: Membentuk warga negara yang baik terbiasa hidup demokrasi.

4. Standar Demokrasi : Menampilkan nilai-nilai Pancasila
Analisis muatan materi
Konsep : Menerapkan pola hidup sesuai dengan niali yang dianutnya.
a)Merupakan nama konsep suka mengamalkan nilai Pancasila.
b)Misalnya, rajin beribadah sesuai agamanya, suka kegiatan kemanusiaan, menjunjung persatuan, berbuat adil.
c)Ciri-cirinya yaitu khusuk, amal, cinta tanah air, musyawarah, dan adil.
d)Aturannya yaitu bersifat suri tauladan sesuai nilai Pancasila.
Nilai : Hidup berpedoman pada nilai Pancasila, keteladanan, dan pengalaman.
Moral atau moralitas : Untuk mengamalkAn nilai moral Pancasila, dituntut untuk berlaku sesuai jiwa Pancasila.
Norma : Untuk menampakkan nilai moral Pancasila diperlukan norma kebiasaan, kesopanan, agama, hukum, dan kesusilaan.
Tujuan : Membentuk warga negara yang baik sesuai nilai Pancasila.

5. Standar Kompetensi : Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
Analisis Muatan Materi
Konsep : Menerapkan perilaku hidup sesuai norma dalam masyarakat.
a)Merupakan nama konsep suka mematuhi norma hidup.
b)Misalnya, mentaati aturan dalam masyarakat, kerja bakti, siskamling, PKK, karang taruna, iuran RT, iuran kematian, rembug desa.
c)Ciri-cirinya yaitu tertib, sopan, tepat waktu, guyub, gotong royong.
d)Aturannya yaitu bersifat suri tauladan sesuai norma adat kebiasaan.
Nilai : Hidup berpedoman pada nilai Pancasila, adat istiadat, dan budaya.
Moral atau moralitas: Dapat untuk melakukan norma dalam hidup bermasyarakat diperlukan kesadaran dan aturan dalam masyarakat.
Norma : Untuk mematuhi norma diperlukan norma kebiasaan, kesopanan, agama, hukum, dan kesusilaan.
Tujuan : Membentuk warga negara yang baik sesuai norma dalam masyarakat.

6. Standar Kompetensi : Memiliki harga diri sebagai individu
Analisis Muatan Materi
Konsep : Menerapkan kata hati memiliki harga diri.
a)Merupakan nama konsep memiliki harga diri.
b)Misalnya, tidak suka merepotkan orang lain, tidak menunjukkan kelemahannya, mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, misalnya belum membayar sekolah tidak mau mendapat bantuan sepanjang masih bisa mengatasi sendiri.
c)Ciri-cirinya yaitu mandiri, tidak cengeng, tidak tergantung orang lain.
d)Aturannya yaitu merupakan hubungan antar manusia atas dasar keteguhan hati.

Nilai : Memantapkan keteguhan hati yang didasarkan pada prinsip perasaan hati nuraninya.
Moral dan moralitas : Dapat menanamkan pikiran bahwa harkat dan martabat harus dijunjung tinggi sesuai nilai moral Pancasila.
Norma : Untuk mematuhi norma, diperlukan norma kebiasaan, kesopanan, agama, dan kesusilaan.
Tujuan : Membentuk warga negara yang baik dan memiliki harga diri.

7. Standar Kompetensi : Bangga sebagai bangsa Indonesia
Analisis Muatan Materi
Konsep : Memiliki kebanggan sebagai bangasa Indonesia.
a)Merupakan nama konsep bangga terhadap bangsanya.
b)Misalnya, suka memakai produk negri, membawa identitas negaranya, menonjolkan kepribadian bangsa, menunjukkan kebanggan sebagai anak bangsa seperti menampilkan tari topeng, masakan khas, pakaian adat kenegara lain.
c)Ciri-cirinya yaitu menggunakan batik swadesi, membawa bendera merah putih kenegara tetangga, memamerkan kelebihan negaranya seperti Borobudur, Bali, dan tidak membuka kelemahan pemimpinnya kenegara lain.
d)Aturannya yaitu merupakan hubungan antar-individu, dengan bangsa dan negara, manusia, atas dasar keteguhan hati.
Nilai : Memantapkan perasaan hati dan bangga menjadi bangsa Indonesia.
Moral atau moralitas : Dapat menyatakan rasa cinta pada tanah air.
Norma : Untuk mematuhi norma diperlukan norma kebiasaan, kesopanan, agama, dan kesusilaan.
Tujuan : Membentuk warga negara yang baik bangga sebagai bangsa Indonesia.


TUGAS TUTORIAL ONLINE 3
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nur Insani P
NIM: 282007195
Kelas : P07S2B

TUGAS :
A.Anda akan membelajarkan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan pada kelas IV SD semester I.

1) Model pembelajaran apa yang Anda pilih?
Pembelajaran Tematik

2) Metode pembelajaran apa yang Anda gunakan?
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
- Diskusi

3) Langkah-langkah apa yang Anda tempuh untuk melaksanakan pembelajaran tersebut?
a.Kegiatan Awal
Berdo’a
Mengabsen siswa
Memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran ;
1.kalian tinggal dimana ? desa atau kota !
2.Apa nama desa kalian ?
3.Ada berapa dusun di desa kalian ?
4.Siapa nama kepala desa kalian ?
b.Kegiatan Inti
Guru menunjukkan gambar peta desa setempat dan siswa menunjukkan letak dusun-dusun yang ada di wilayah desa setempat.
Guru menjelaskan pemerintahan desa dan lembaga-lembaga yang ada dalam susunan pemerintahan desa.
Guru mengajak siswa untuk mengunjungi kantor pemerintahan desa dan lembaga yang ada dalam susunan pemerintahan desa.
Siswa membuat catatan atau mendata lembaga-lembaga yang ada di struktur organisasi pemerintahan desa.
Siswa melaporkan hasil kunjungan kekantor pemerintahan desa.
Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan tentang lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa.
c.Kegiatan Akhir
Membuat rangkuman materi
Post test
Tindak lanjut

4) Media pembelajaran apa yang Anda gunakan?
Buku PKn 4 Erlangga hal 1 -13
Buku PKn 4 Yudistira
Balai Pustaka KTSP 2006
Pemerintahan desa dan kecamatan setempat

5) Alat penilaian apa yang Anda terapkan?
- Tes Tertulis (Uraian)
Misalnya :
1. Apa perbedaan Desa dengan Kelurahan ?
2. Sebutkan Kepala urusan yang ada di pemerintahan desa ?
3. Gambarkan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa ?
4. Sebutkan anggota Tripika ?
5. Disebut apakah gabungan dari beberapa desa atau kelurahan ?

B.Memahami Peran Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi pada
kelas VI SD semester 2.

1) Model pembelajaran apa yang Anda pilih?
Pembelajaran Satuan Pelajaran

2) Metode pembelajaran apa yang Anda gunakan?
Ceramah
Diskusi
Tugas
Pemecahan Masalah

3) Langkah-langkah apa yang Anda tempuh untuk melaksanakan pembelajaran tersebut?
a.Kegiatan Awal
Berdo’a
Absensi siswa
Guru memberi pertanyaan sebagai awal pelajaran
b. Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan landasan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
- Guru membagi Lembar Kerja, siswa memecahkan masalah dengan diskusi kelompok.
- Diskusi kelas dibimbing oleh guru kemudian siswa menyimpulkan.
- setiap kelompok melaporkan hasil diskusi secara lisan / tertulis.
- Evaluasi, analisa hasil evaluasi, perbaikan dan pengayaan.
c. Kegiatan Akhir
- siswa memcatat rangkuman pelajaran
- Pemberian tugas pekerjaan rumah

4) Media pembelajaran apa yang Anda gunakan?
a.Kurikulum 2006 Mapel PKn Kls VI
b.Buku PKn Kelas VI, Erlangga hal 103-124
c.Buku PKn Kelas VI,Yudistira hal 63-70
d.Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI Penerbit Cempaka Putih
e.Gambar.

5) Alat penilaian apa yang Anda terapkan?
Tes tertulis berbentuk Isian :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar !
1.Indonesia menganut politik luar negeri yaitu…..
2.Landasan operasional politik luar negeri RI adalah……
3.Landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah…..
4.KBRI kepanjangan dari…..
5.Persahatan bangsa-bangsa lain harus dilandasi oleh siskap……


JAWABAN TUGAS TUTORIAL ONLINE 4
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD


SOAL :

1.Ambil tes buatan guru mata pelajaran PKn, coba analisis soal tersebut dan kelompokkan soal-soal yang mengukur kemampuan Kognitif (Civic Knowledges), Afektif (Civic values) dan Civic Skills.
Jawaban :
Analisis Soal PKn Kelas V
1.Jelaskan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan umum ! ( Kognitif )
2.Sebutkan tahap-tahap pelaksanaan proses Pilkada ! ( Kognitif )
3.Bagaimana sikap kalian jika melihat orang tua yang mau menyeberang jalan ? ( Afektif )
4.Berikan suatu alasan mengapa Peraturan Perundang – Undangan harus di patuhi dan ditaati ? ( Civic Skills )
5.Mengapa kita harus mengormati pemeluk agama lain yang sedang menjalankan ibadah ?

2.Coba Rancanglah kisi-kisi penilaian mata pelajaran PKn SD kelas 4, 5 atau 6 yang berisi tentang penilaian Kognitif, Afektif dan Civic Skills.
Jawaban :
1.Kelas 4
(1)Apakah yang dimaksud dengan Desa ? (Kognitif)
(2)Sebutkan urutan sistem pemerintahan desa ? (Afektif)
(3)Apa yang kita lakukan sebagai warga desa, jika ada Pemilihan Kepala Daerah? (Civic Skills)
2.Kelas 5
(1)Apa arti dari musyawarah itu ? (Kognitif)
(2)Sebutkan apa saja yang dimusyawarahkan dirumahmu? (Afektif)
(3)Bagaimana sikapmu jika kamu sebagai peserta musyawarah? (Civic Skills)
3.Kelas 6
(1)Apa arti dari Pancasila itu ? (Kognitif)
(2)Sebutkan arti dari bunyi pancasila ? (Afektif)
(3)Bagaimana sikap kita yang mencerminkan sikap menjunjung tinggi nilai pancasila ? (Civic Skills)

Tidak ada komentar: